PANDUAN LANJUTAN BURNER BOILER INTERLOCK : MEMAHAMI POLA MASALAH , GEJALA DAN TEKNIK TROUBLESHOOTING PROFESIONAL
PANDUAN LANJUTAN BURNER BOILER INTERLOCK : MEMAHAMI POLA MASALAH , GEJALA DAN TEKNIK TROUBLESHOOTING PROFESIONAL
ARTIKEL BURNER SERI – 2
Interlock burner pada boiler bukan hanya sekadar tanda gangguan — interlock adalah respon sistem keamanan untuk mencegah kondisi tidak aman seperti backfire, overfueling, atau kerusakan komponen kritis. Banyak teknisi hanya melihat interlock sebagai “error”, padahal pola terjadinya memberi petunjuk penting mengenai kondisi burner secara keseluruhan.
Artikel ini memberikan perspektif lanjutan untuk membantu Anda mengenali gejala, pola, dan pendekatan troubleshooting profesional agar kegiatan servis lebih presisi dan downtime dapat ditekan.
MEMAHAMI “PERILAKU” BURNER SAAT TERJADI INTERLOCK
Setiap burner memiliki pola respon berbeda saat mendeteksi kondisi abnormal. Dengan mengenali perilaku ini, teknisi bisa menemukan penyebab interlock lebih cepat.
1. Interlock Saat Start-up
Burner gagal mengeksekusi purge time, blower lambat naik RPM, atau air proving switch tidak menutup.
Interpretasi teknis:
- Start-up purge tidak tercapai → kemungkinan sumbatan pada jalur udara.
- Ignition tidak muncul pada beberapa detik pertama → masalah pada ignition transformer atau spark rod.
- Tekanan gas/oil belum stabil sebelum ignition.
2. Interlock Saat Running
Burner berjalan normal beberapa menit, lalu trip.
Interpretasi teknis:
- Flame intensity turun saat beban boiler berubah.
- Tekanan bahan bakar fluktuatif mengikuti beban pabrik.
- Damper atau link mekanis longgar → flame goyang.
3. Interlock Saat Shutdown
Burner mati tiba-tiba tanpa ada suara abnormal.
Interpretasi teknis:
- Kondisi safety limit (pressure limit/temperature limit) masuk sebentar.
- Sensor mengalami “spike” atau noise listrik.
- PLC/BMS reset akibat suplai listrik tidak stabil.
Memahami kapan interlock muncul adalah 50% dari diagnosa awal.
KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN TEKNISI SAAT MENGALAMI INTERLOCK
Artikel sebelumnya sudah menjelaskan sebab dan solusi, sedangkan di artikel baru ini kita fokus pada pitfall yang sering terjadi di lapangan:
1. Langsung Replace Komponen Tanpa Pengukuran
Contoh umum:
- Flame rod diganti padahal masalahnya ada pada grounding.
- Solenoid valve diganti padahal tekanan inlet-nya drop.
Dampak: biaya membengkak, downtime tetap terjadi.
2. Mengabaikan Data Log Burner
Banyak burner modern merekam:
- waktu interlock,
- urutan fault,
- persentase modulasi saat gagal.
Data ini jarang dianalisis padahal sangat membantu menemukan pola.
3. Bypass Sementara yang Tidak Dilepas
Ini berbahaya. Banyak kasus bypass interlock tidak dicabut setelah testing — berpotensi menyebabkan unsafe condition.
4. Menyimpulkan Flame Failure Selalu Karena Detektor Api
Flame failure bisa terjadi karena:
- udara terlalu berlebih,
- bahan bakar tidak stabil,
- atomisasi buruk,
dan bukan hanya sensor flame.
Pemahaman holistik diperlukan.
TEKNIK TROUBLE SHOOTING BERBASIS GEJALA (SYMPTOM-BASED DIAGNOSTIC)
Gejala 1: Burner selalu trip pada awal pagi / saat kondisi dingin
Kemungkinan penyebab:
- Elektroda lembab / kondensasi.
- Tekanan bahan bakar belum stabil (kompresor gas/transfer pump baru hidup).
- Viskositas fuel oil masih tinggi (untuk burner FO).
Solusi: preheating & line circulation diperpanjang, pengeringan elektroda, periksa regulator.
Gejala 2: Flame stabil di low fire tetapi trip pada high fire
Kemungkinan penyebab:
- Damper tidak sinkron → udara berlebih.
- Motor blower tidak mampu mencapai kapasitas.
- Pressure drop fuel pada beban tinggi.
Solusi: kalibrasi linkage, cek ampere motor blower, ukur tekanan fuel step-by-step.
Gejala 3: Trip tiba-tiba tanpa gejala, burner langsung shutdown
Kemungkinan:
- Limit switch sesekali masuk (temperatur/pressure).
- Vibrasi memutus salah satu konektor.
- Noise listrik mempengaruhi panel.
Solusi: kencangkan terminal, pasang line filter, stabilizer atau UPS untuk panel control.
Gejala 4: Burner gagal restart setelah maintenance
Kemungkinan:
- Air proving switch tidak terpasang kembali dengan benar.
- Elektroda tidak disetting ulang jaraknya.
- Kabel lupa dipasang (sangat sering terjadi pada burner multi-sensor).
Solusi: lakukan pre-start check full 12–20 poin.
PENDEKATAN DIAGNOSTIK “PENYEMPITAN MASALAH” YANG LEBIH CEPAT DAN EFEKTIF
Langkah 1: Tentukan kategori trip
- Flame failure?
- Combustion air?
- Fuel pressure?
- Limit switch?
Langkah 2: Amati 10–15 detik sebelum burner trip
Perilaku flame dan suara blower pada detik-detik ini mengungkap masalah.
Langkah 3: Validasi dengan alat ukur
Gunakan:
- manometer untuk air proving,
- fuel pressure gauge,
- multimeter + clamp meter,
- flame signal meter (µA).
Langkah 4: Simulasikan sensor yang dicurigai
Tidak semua sensor bisa disimulasikan, namun beberapa interlock dapat ditest:
- test air proving,
- test pressure limit,
- test flame signal,
dengan tetap mengikuti SOP keselamatan.
BURNER YANG PALING SERING MENGALAMI INTERLOCK DAN KARAKTERISTIKNYA
1. Burner Blower On/Off
Umumnya lebih sederhana, interlock yang sering:
- air proving switch,
- ignition failure
2. Modulating Burner (servo motor, damper digital)
Lebih sensitif terhadap:
- keselarasan linkage damper,
- mapping servo tidak tepat,
- perubahan tekanan bahan bakar.
3. High-Turn-Down Ratio Burner
Biasanya memiliki flame yang lebih “tipis” di low fire — sensor flame mudah gagal membaca meskipun sebenarnya api ada.
4. Gas Burner Bertekanan Rendah
Sering interlock saat beban berubah cepat, terutama jika supply gas tidak stabil.
5. Dual Fuel Burner (gas–solar)
Masalah umum:
- transisi mode gas ke oil tidak bersih → flame drop.
- perbedaan karakter api mempengaruhi pembacaan flame detector.
KETIKA INTERLOCK TERJADI BERULANG: KAPAN HARUS MELAKUKAN RE-TUNING BURNER?
Jika burner menunjukkan pola berikut, re-tuning dianjurkan:
- flame signal turun saat modulasi tertentu (mis. 40–60%).
- interlock hanya terjadi saat beban fluktuatif.
- hasil combustion test tidak stabil antar shift.
Re-tuning dilakukan dengan:
- mengatur kembali fuel-air ratio,
- memperbaiki titik kerja servo,
- optimasi damper.
PENUTUP
Artikel lanjutan ini memberikan pendekatan lebih analitis tentang bagaimana memahami pola interlock, kesalahan umum teknisi, dan bagaimana membaca “behavior” burner.
Dengan metode troubleshooting berbasis gejala dan pemetaan penyebab yang lebih presisi, interlock bisa diselesaikan lebih cepat dan lebih aman.
Jika Anda membutuhkan diskusi lebih lanjut, hubungi FIRSTTBOILER sekarang.
Kembali ke artikel Seri-1 : Sebab-sebab Burner Boiler Interlock: Analisa Kerusakan dan Cara Mengatasinya
