ALAT PERLENGKAPAN PENGAMAN BOILER / PESAWAT UAP : FUNGSI, KETENTUAN DAN STANDAR K3

ALAT PERLENGKAPAN PENGAMAN BOILER / PESAWAT UAP : FUNGSI, KETENTUAN DAN STANDAR K3

Boiler atau pesawat uap merupakan peralatan bertekanan yang bekerja pada suhu dan tekanan tinggi. Risiko ledakan, overpressure, hingga kerusakan mekanis dapat terjadi apabila sistem keamanan tidak dipenuhi. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan kewajiban pemasangan alat perlengkapan pengaman pesawat uap sebagaimana diatur dalam peraturan K3 ketel uap.

Artikel ini membahas secara lengkap fungsi dan jenis perangkat pengaman yang wajib terpasang pada boiler, sesuai dengan referensi modul Ahli K3 Pesawat Uap dan peraturan perundangan.

  1. Dua Buah Tingkat Pengaman (Safety Valve)

Tingkap pengaman adalah perangkat utama yang bekerja otomatis untuk membuka dan menutup sesuai tekanan. Fungsinya memastikan tekanan dalam boiler tidak melebihi batas aman.  Ketika tekanan naik melampaui limit yang diizinkan, safety valve akan membuka sehingga uap dapat keluar dan tekanan kembali stabil.

Tanpa safety valve, risiko ledakan sangat tinggi.

  1. Satu Buah Pedoman Tekanan (Manometer)

Manometer berfungsi menunjukkan besarnya tekanan uap atau fluida di dalam ketel.   Alat ini wajib terpasang untuk memastikan operator dapat memonitor tekanan secara real-time dan menghindari kondisi overpressure.

  1. Dua Buah Gelas Pedoman Air (Water Level Gauge)

Gelas pedoman air adalah alat untuk memantau tinggi permukaan air di dalam boiler.   Masing-masing gelas pedoman terhubung dengan ruang uap dan ruang air, sehingga operator dapat mengetahui apakah ketinggian air berada pada posisi aman.

Ketinggian air terlalu rendah dapat menyebabkan overheating dan kerusakan tabung.

  1. Dua Buah Pompa Pengisi Air (Feed Water Pump)

Pompa pengisi bertugas memasukkan air ke dalam boiler.   Minimal terdapat dua pompa : satu pompa utama dan satu pompa cadangan (standby) untuk memastikan suplai air tidak pernah terputus selama boiler beroperasi.

  1. Satu Alat Tanda Bahaya (Low Water Level Alarm)

Alat tanda bahaya memberikan peringatan otomatis jika air boiler turun melewati batas terendah yang diizinkan. Alarm dapat berupa bunyi sirene, lampu indikator, atau sistem elektronik lain.

Fungsinya melindungi boiler dari kerusakan fatal akibat kekurangan air.

  1. Satu Tanda Batas Air Terendah (Minimum Water Level Mark)

Tanda ini menunjukkan batas minimum air operasional. Untuk ketel uap darat, tanda batas air terendah berada 100 mm di atas garis api, sedangkan untuk ketel uap kapal 150 mm di atas garis api. Penanda ini penting untuk memastikan operator tidak mengoperasikan boiler di bawah level aman.

  1. Satu Keran Cabang Tiga (Try Cock / Blowdown Testing Valve)

Keran ini digunakan sebagai alat bantu ketika dilakukan pengujian terhadap ketinggian air dalam boiler. Fungsinya memverifikasi pembacaan gelas pedoman air.

  1. Kran Penguras (Blowdown Valve)

Blowdown valve digunakan untuk mengeluarkan air kotor, endapan lumpur, dan gas dari dasar boiler. Ini mencegah penumpukan kerak (scale) dan memastikan efisiensi perpindahan panas tetap optimal.

  1. Lubang Lalu Orang / Pemeriksaan (Manhole)

Manhole merupakan jalur akses untuk masuk ke dalam boiler saat pemeriksaan internal. Umumnya berukuran sekitar 300 × 400 mm. Melalui lubang ini teknisi dapat melakukan inspeksi, pembersihan, dan perbaikan bagian dalam boiler.

  1. Satu Buah Pelat Nama (Name Plate)

Pelat nama memuat informasi penting seperti:

  • nama pabrik pembuat
  • tahun pembuatan
  • tekanan kerja diizinkan
  • nomor seri
    Data ini menjadi identitas resmi boiler dan diperlukan saat sertifikasi dan inspeksi K3.
Kesimpulan

Peralatan pengaman pada boiler bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari sistem keselamatan yang wajib tersedia sesuai regulasi K3. Setiap perangkat memiliki fungsi kritis untuk mencegah kecelakaan, menghindari kerusakan, serta memastikan boiler beroperasi pada kondisi optimal.

Ingin diskusi lebih lanjut tentang Peralatan Keselamatan Boiler?  Hubungi FIRSTTBOILER hari ini.

www.stteknologi.com